CHAPTER II : Roh Sihir Gigaz

Pagi. hari ini seperti hari-hari biasanya, sunrise masih menghangatkan dari balik pegunungan itu, masih dengan sebuah senapan ikan dan sebuah kacamata selam warisan kakek aku, aku pun berangkat menuju lautan perairan di distrik biru, sebenarnya hari ini aku tidak sendirian, di temani oleh roh sihir Gigaz yang kadang muncul dan mengikuti aku. Roh Gigaz ini terkadang menampakan dirinya jika ia merasa nyaman dengan kehadiran insan-insan yang terpilih, ia merupakan roh dari hewan yang menyatu dengan alam. Kadang aku merasa seperti wow, akan tetapi aku bingung harus berbicara apa dengan roh Gigaz, maksudku aku bahkan tidak pernah mengucapkan "Hei" padanya, padahal kami kami telah bertemu selama 1 setengah tahun lamanya. Awal aku bertemu dengan Gigaz ialah ketika aku berziarah ke makam kakek aku, entah dari mana roh Gigaz menyerupai kucing ini berada di balakang aku dan terkadang terus mengikuti aku.

Siang. Setelah selesai menangkap ikan aku pun kembali ke rumah, melewati kota yang seperti kota mati di distrik Biru menuju Distrik Timbl, sekiranya distrik Timbl dan distrik Biru sama-sama seperti kota mati, distrik ini begitu memprihatinkan semenjak para penyihir itu menguasai kota ini. Sepanjang perjalanan hanya ada aku dan Gigaz, entah mengapa Gigaz itu masih terus mengekori aku, biasanya roh sihir setengah kucing itu akan menghilang ketika aku naik dari lautan.

Malam. hari ini aku duduk di perkotaan bekas reruntuhan saksi bisu kekejaman penyihir yang merusak kota ini di distrik Timbl, malam ini malam Liz, biasnya di malam Liz anak-anak dari clan Galeubisr libur dari rutinitasnya, jadi di temani dengan sebuah Ocarina dan Gigaz aku menghabiskan waktu untuk malam ini. Di Dream Island kami mengenal 9 hari dengan 3 pembagian waktu, yaitu ; 1) Liz, 2) Orm, 3) Dirt, 4) Sam, 5) Cafl, 6) Tigl, 8) Itgl, dan 9) Varl. Dulu ketika waktu kakek aku masih hidup, aku pernah di kenalkan dengan hari dari Asia yang hilang, seidaknya kakek aku mendapatkan pengetahuannya dari kakek kakek kakek dan kakek aku yang pengetahuan itu diberikan turun temurun, maungkin aku juga akan memberikan sedikit pengetahuan ini ke anak aku kelak, hari yang di maksud kakek mengenal 7 hari dengan 3 pembagian waktu, yaitu ; 1) Minggu, 2) Senin, 3) Selasa, 4) Rabu, 5) Kamis, 6) Jum'at, dan 7) Sabtu. Setidaknya aku menghafal hari-hari itu walau terdengar aneh, maksudku ini sangat-sangat aneh di telingaku, bagiku 9 hari dengan 3 babakan waktu sangat masuk akal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam Pada Abad ke-16

SEJARAH AUSTRALIA DAN OCEANIA SUKU ABORIGIN

SEJARAH DEMOKRASI LIBERAL DI INDONESIA